Skip to main content

Aturan Nggak Masuk Akal


Pertama, gue mau mengucapkan terimakasih kepada sekelompok perempuan yang pernah membahas soal ini, dan memberikan opini mengenai aturan sekolah dan berhasil membuat gue ngedumel sepanjang jalan.

Kejadian ini terjadi disaat gue sedang melaksanakan Ujian Nasional, so, udah lama banget. Awalnya gue ngga mau membahas soal ini, tapi ternyata, temen gue juga ngebahas soal ini, alhasil gue gatel dan kepikiran untuk memberikan opini terhadap pemikiran mereka.

 "Rambut gondrong nggak ganggu pelajaran"
"Apaan sih, baju gue dicrop nggak ganggu KBM"
"Gak ganggu pelajaran kalau gue pake sepatu warna-warni"
"Celana pensil juga ngga ganggu pelajaran"
 

Gue setuju dengan pendapat tersebut, dan memang nggak pernah ganggu kegiatan belajar mengajar. Belajar, pasti yang melakukan itu pelajar. Dan menurut gue, hal yang menjadikan aturan tersebut masuk akal untuk menjadi aturan, ya, karna kita ini pelajar.

Masa seorang pelajar tidak mentaati aturan? terlebih kita ini masih menjadi pelajar, masih belajar. Belajar bukan hanya untuk mendapatkan ilmu, tapi juga melatih kita untuk menjadi pribadi yang baik, pribadi yang taat aturan. Terlebih ini baru aturan sekolah, aturan dalam lingkup kecil. Masa ngga bisa juga? Padahal aturan tersebut juga baik untuk kita.

Gue ngga pernah denger pujian untuk temen-temen gue yang punya rambut gondrong, yang ada malah berasa ngga bisa ngurus diri dan pengen gue gunting. Gue juga ngga pernah denger pujian kalau siswa yang pake celana pensil itu cakep, yang ada jijik dan ngerasa risih karena CD-nya selalu kebentuk, asli gue ilfeel banget.

"Sekolah gue banyak banget aturan, gurunya kayak ngga pernah muda."

Lucu sih, menyalahkan guru terhadap aturan yang dibuat. Padahal karna guru pernah muda, mereka lebih punya banyak pengalaman, lebih tau mana yang baik--buruk. Jadi yang salah adalah pemikiran bahwa guru ngga pernah muda dan mereka ngga tau cara bagaimana menikmati masa muda.

Sekali-kali gue pengen menyalahkan diri lu sendiri, Kenapa dulu ngebet banget pengen sekolah disini? Kenapa dulu bela-belain nyogok pengen sekolah disini? Padahal lu tau aturan yang berlaku disekolah tersebut, harusnya lu lakuin, nggak usah sok tau bilang kalau aturan tersebut ngga sesuai.

Disaat lu memilih sekolah, disaat itu juga lu udah berkomitmen dengan sekolah untuk mentaati semua aturan dan mengikuti semua acara yang dibuat sekolah, gue yakin itu pasti baik. Nggak ada aturan sekolah yang membuat muridnya menjadi buruk, nggak ada sekolah yang memerintahkan untuk kita berjudi, minum-minum, narkoba, berseragam seenaknya. Yang ada sebaliknya.

Menurut gue, kalau emang lu nggak suka, ya pindah aja, nggak usah menjelekkan sekolah tersebut, gue ngalamin ini secara pribadi.Temen-temen gue mempermasalahkan aturan yang sekolah buat, lebay. Nggak suka, ya, pindah aja. Gue yakin setiap orang tua pasti lebih setuju dengan aturan yang sekolah buat. Gue juga yakin, nggak ada orang tua yang menuruti anaknya untuk pindah sekolah hanya karna aturan sekolah yang nggak sesuai. Lucu menurut gue.

Dan terakhir, sebagai pendengar yang telah mendengarkan opini sekelompok perempuan mengenai aturan sekolah yang "katanya" ngga masuk akal, jangan asal beropini, terlebih didepan umum, malu. Malu karna opini yang belum tentu bener, malu karna memberikan opini tanpa tau alasan dibalik aturan tersebut. Lebih baik diem, tapi diem nggak selalu emas. Jangan juga ikut-ikutan temen, temen berpikir gini-gitu diikutin, padahal belum tentu sesuai. 

Honestly gue mengalami hal ini secara pribadi, jadi ini pure dari hati gue yang terdalam, a6. Dan maaf juga kalau kata-kata gue yang over, sekian.

bubay!

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pikiran Kotor

Akhirnya! gue bisa ngerasa lega karna gue bisa beropini sesuka dan sebebas gue selama gue tidak merugikan orang lain, itu menurut gue. Gue kesel dan bawaannya pengen beragumen kalo gue gaul bareng orang-orang yang berpikir negatif tentang orang lain. Heran aja gue, selama ada pikiran positif ya kenapa juga harus berpikir buruk tentang orang lain. Sebagai contoh pertama, gue sebagai perempuan yang pake jilbab atau orang diluar sana yang juga sama kaya gue, pasti sering banget di-nyinyir-in. Gue ga paham aja, gue yang terlalu baper atau pikiran mereka yang terlalu kotor. Pikiran kotor yang ngga pernah berpikir mengenai segala sesuatu dengan pandangan yang baik. Baru aja kemarin, temen gue perlu kuliahan gitu, dengan penuh percaya diri dan sikap sok tau, dia bilang kalo kita sebagai perempuan yang pake jilbab kudu jilbab-in hati dulu, it means kepala belakangan setelah hati, gitu? Kuno! Anak zaman sekarang itu ngga kayak gitu, ngga benerin akhlak d...

It's enough..

Lagi-lagi gue dapet kabar yang kali ini udah bikin gue muak. Gue sering banget dapet cerita korban-korban pelecehan seksual yang disalahkan. Demi tuhan gue ga tau lagi harus dengan cara apa gue menyadarkan mereka. Masih ada manusia yang nggak berotak kayak gini di jaman secanggih ini. Kayaknya yang berkembang teknologi doang, otak manusia masih aja nggak berkembang dan jauh dari kata cerdas. Terus apa sekarang? Salah karna nggak nutup aurat? Terus gue yang udah nutup aurat kenapa masih jadi korban pelecehan? Apa lagi? Apa lagi yang salah dari kita sebagai perempuan? Tolong otak mesumnya dibuang jauh-jauh. Kenapa? Masih mau membela diri kalau perempuan itu sendiri yang bikin nafsu? Kalau emang bisa gunain otaknya dengan baik dan benar, menurut gue nggak akan ada tuh rasa nafsu dengan perempuan lain yang jelas-jelas nggak ada hubungan yang terikat dan sah dengan diri lo. As simple as jangan menyalahkan korban dan menyudutkan korban itu sendiri, sih. As simple as that. Dan gue baru ...

(Bukan) Manusia

Kenapa masih ada manusia sejenis ini ya? Banyak, bukan satu--dua orang. Kerjaannya ngehina-hina, apa aja dibawa. Mau ngebercandain, malah bawa-bawa orang tua, bawa-bawa organisasi. Gue juga kesel, kenapa kalau ada kesalahan, selalu jadi bahan olok-olok, jadi bahan ejekan. Nggak pernah mikir apa? Nggak ada suatu hal yang sempurna! Emang udah seberapa sempurna lo jadi orang baik? Yang nggak pernah punya kesalahan. Maaf ya, kalau emang lo orang baik--ngerasa baik, lo nggak akan seenaknya hina-hina orang. Diam itu emas. Nggak! Diam itu nggak selalu emas! Manusia sejenis ini, kalau didiemin makin menjadi-jadi. Buktinya? Gue! Gue yang dulu ketawa-ketiwi santai aja kalau dihina. Tapi nyatanya, lama-lama ini manusia malah makin nggak punya hati! Nggak punya otak! Ya artinya emang harus dilawan. Lo kira lo siapa? Kenapa? Kenapa kalau gue marah-marah? Kalau emang lo nggak suka gue marah, yaudah! Jangan bikin gue marah dengan hina-hina gue! Terlebih bawa-bawa orang tua, bawa-bawa organi...